Entri Populer

Selasa, 11 Januari 2011

TINGKATAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Perencanaan adalah suatu proses berkesinambungan yang mencakup keputusan-keputusan atau pilihan pelbagai alternatif penggunaan sumber untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu pada masa yang akan datang.
Tingkatan perencanaan dibagi menjadi:
1.      Perencanaan Makro
Adalah rencana yang bersifat umum,stretegik dan konsepsional,lebih banyak berisi uraian yang sifatnya deskriptip dan retorik,memuat tentang visi,misi,tujuan,sasaran, kebijakan pembangunan,arahan pembangunan yang bersifat diagramatis dan pengembangan zona-zona utama. Dalam perencanaan makro ini dikaji berapa pesat pertumbuhan ekonomi dapat dan akan direncanakan, berapa besar tabungan masyarakat dan pemerintah akan tumbuh, bagaimana proyeksinya, dan hal-hal lainnya secara makro dan menyeluruh. Kajian ini dilakukan untuk menentukan tujuan dan sasaran yang mungkin dicapai dalam jangka waktu rencana, dengan memperhitungkan berbagai variabel ekonomi mikro.
Perencanaan makro ini merupakan perencanaan nasional yang cenderung bersifat ekonomi. Perencanaan ekonomi nasional dibagi menjadi dua bentuk yaitu bentuk alokatif jangka pendek yang berhubungan dengan stabilisasi gelombang naik turunnya perekonomian dan yang kedua bentuk inovatif jangka panjang yang berhubungan dengan pencapaian laju pertumbuhan ekonomi tertentu.
  1. Perencanaan Meso
Adalah rencana yang bersifat sudah lebih teknis, tidak terlalu banyak lagi uraian yang bersifat deskriptif dan tidak lagi bersifat diagramatis seperti dalam rencana makro, tetapi sudah betul-betul mengikuti kondisi geografis yang nyata, memberikan gambaran yang lebih jelas tentang pengembangan infrastruktur dan pengembangan zona-zona yang lebih spesifik. Inilah sesungguhnya rencana yang umumnya dikenal dengan istilah zoning plan dan merupakan jembatan dalam penyusunan rencana mikro.
Perencanaan meso ini merupakan perencanaan dengan pendekatan regional yang menitikberatkan pada aspek lokasi di mana kegiatan dilakukan. Pemerintah daerah mempunyai kepentingan yang berbeda dengan instansi-instansi di pusat dalam melihat aspek ruang di suatu daerah.
  1. Perencanaan Mikro
Adalah perencanaan skala rinci dalam perencanaan tahunan, yang merupakan penjabaran rencana-rencana baik makro, sektoral, maupun regional ke dalam susunan proyek-proyek dan kegiatan-kegiatan dengan berbagai dokumen perencanaan dan penganggarannya. Rencana mikro merupakan rencana rinci yang sudah menggambarkan tentang paket- paket penggunaan, dimensi-dimensi teknis perpetakan, right of way, sempadan bangunan, koeffisien dasar bangunan, koeffisien lantai bangunan, koeffisien dasar hijau. Rencana ini dikenal juga yang dengan istilah land use plan dan menjadi dasar dalam penerbitan berbagai macam izin yang menyangkut pembangunan kota.
Secara operasional perencanaan mikro ini antara lain tergambar dalam Daftar Isian Proyek (DIP), Petunjuk Operasional (PO), dan rancangan kegiatan. Perencanaan ini merupakan unsur yang sangat penting, karena pada dasarnya pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan, baik untuk PJP II maupun yang tertulis dalam Repelita VI, seluruhnya diandalkan pada implementasi dari rencana-rencana di tingkat mikro. Efektivitas dan efisiensi yang menjadi masalah nasional sehari-hari dapat ditelusuri penanganannya dalam perencanaan dan pelaksanaan rencana di tingkat mikro.
Pembagian perencanaan dapat dibedakan menjadi:
Ø  Pembagian Perencanaan Berdasarkan Waktu
1.      Perencanaan Jangka Panjang
Perencanaan jangka panjang biasanya mempunyai jangka waktu 10, 20 atau 25 tahun. Karena demikian panjangnya siklus perencanaan ini, maka perencanaan jangka panjang memuat rencana-rencana yang bersifat umum, global dan belum terperinci. Perencanaan jangka panjang bersifat perspektif, yaitu memberikan arah yang jelas bagi perencanaan yang berjangka waktu lebih pendek.

2.      Perencanaan Jangka Menengah
Perencanaan jangka menengah biasanya mempunyai jangka waktu 5 tahun. Perencanaan jangka menengah disusun berdasarkan perencanaan jangka panjang yang selanjutnya perlu dijabarkan lagi menjadi perencanaan jangka pendek. Repelita termasuk jenis perencanaan jangka menengah yang kemudian dijabarkan ke dalam perencanaan tahunan yaitu perencanaan jangka pendek yang bersifat operasional. Perancanaan jangka menengah seperti repelita adalah yang paling efisien ditinjau dari segi pelaksanaannya. Di dalamnya dicantumkan tujuan dan target secara lebih jelas sehingga memberikan dasar-dasar yang pasti bagi kegiatan yang direncanakan
3.      Perencanaan Jangka Pendek
Perencanaan jangka pendek biasanya mempunyai jangka waktu tahunan. Salah satu perencanaan jangka pendek yang sering kita temui adalah perencanaan tahunan. Dewasa ini di Indonesia kita kenal dua macam perencanaan tahunan yaitu perencanaan tahunan pembangunan yang dituangkan ke dalam Daftar Isian Proyek (DIP) dan perencanaan tahunan kegiatan rutin yang dituangkan dalam Daftar Isian Kegiatan (DIK).
Ø  Pembagian Perencanaan Berdasarkan Sifatnya
1.      Perencanaan Kuantitatif
Perencanaan dikatakan bersifat kuantitatif apabila target-target yang ingin dicapai ditetapkan secara tegas kuantitasnya. Misalnya: pada tahun 1986 repelita anak usia 7-12 tahun yang jumlahnya diperkirakan 25 juta dapat tertampung di Pendidikan Dasar.
2.      Perencanaan Kualitatif
Perencanaan kualitatif sasarannya tidak dapat dikuantifikasikan. Misalnya, peningkatan mutu lulusan pendidikan kepada taraf tertentu.
Ø  Pembagian Perencanaan Berdasarkan Wewenang Pembuatannya
1.      Perencanaan Sentralisasi
Adalah suatu sistem perencanaan di mana seluruh rencana baik rencana untuk pusat maupun untuk daerah disusun oleh pusat. Dalam perencanaan ini daerah tidak diberi wewenang untuk menyusun perencanaannya sendiri.
2.      Perencanaan Desentralisasi
Dalam perencanaan ini daerah diberi wewenang untuk menyusun perencanaannya sendiri. Perencanaan desentralisasi merupakan kebalikan dari perencanaan sentralisasi di mana perencanaan daerah dibuat sendiri oleh daerah itu sendiri.
Ø  Pembagian Perencanaan Berdasarkan Objek Yang Direncanakan
1.      Perencanaan Rutin
Merupakan proses mempersiapkan kegiatan atau suatu kumpulam pekerjaan yang bersifat terus-menerus dalam rangka mencapai hasil akhir suatu program yang bersangkutan. Perencanaan rutin hanya berjangka satu tahun.
2.      Perencanaan Pembangunan
Perencanaan pembangunan yang dapat menjangkau jangka panjang, sedang, dan pendek. Misalnya: perencanaan proyek.
Ø  Pembagian Perencanaan Berdasarkan Telaahnya
1.      Perencanaan Strategis
Yaitu perencanaan yang berkaitan dengan penetapan tujuan, pengalokasian sumber dalam mencapai tujuan dan kebijakan yang dipakai sebagai pedoman.
2.      Perencanaan Manajerial
Yaitu perencanaan yang ditujukan untuk mengarahkan proses pelaksanaan agar tujuan dapat dicapai secara efektif dan efisien.

3.      Perencanaan Operasional
Perencanaan yang  memusatkan perhatian pada apa yang akan dikerjakan pada tingkat pelaksanaan di lapangan dari rencana manajerial.


SUMBER BAHAN:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar